Kamis, 31 Maret 2011

:D

“De, malam minggu koq dirumah? kaya orang cacat lo De, keluar dong,
bergaul biar gak ketinggalan zaman” waduh, pertanyaan itu bukan sekali
dua kali sampai ke telinga saya dan biasanya saya hanya menjawab
dengan senyum manis, karena jujur saya tidak suka berdebat untuk
sekedar menjawab mengapa saya lebih suka dirumah ehm…

Flash back ke kehidupan jahiliyah saya, dulu saya adalah perempuan
yang sama seperti sahabat sahabat saya yang lain, malam minggu
menyerbu mall, ikut antri panjang di bioskop seperti fakir yang antri
raskin atau minyak tanah, malam minggu buat saya dulu adalah pindah
dari satu tempat minum kopi ketempat minum kopi yang lain, dari yang
berkursi empuk di starbuck atau sekedar nongkrong di Patiunus duduk di
atas kursi plastik yang keras, pokoknya malam minggu harus keluar
rumah, kalau engga mau dibilang kuper alias kurang pergaulan, TAPI ITU
DULU … sekarang, atas kehendak ALLAH saya berubah, telah diubah
tepatnya. Alhamdulillah.

Ada hal hal yang membuat hati saya begitu kuat untuk tidak lagi
menghabiskan malam minggu saya di luar rumah, dulu saya pikir bahagia
itu ada diluar sana, ternyata saya tetap merasa sepi ditengah
keramaian, kemudian saya mencari jawaban mulai dari semua buku yang
saya baca, dan salah satunya adalah kembali mendatangi guru mengaji
saya yang lama saya tinggalkan, ustadz Ihsan Tanjung [lelaki sederhana
yang murah senyum, mengajarkan dengan sikap, mengurangi bicara
berlebihan], dari beliau sedikit demi sedikit saya tinggalkan dunia
diluar sana dan mengembalikan jiwa saya kepada ALLAH, beliau menyebut
ini sebagai undangan ke surga. Subhanallah, bayangkan siapa yang tidak
bahagia mendapat undangan ke surga.

Iya, kembali ke jalan yang lurus adalah undangan ALLAH menuju syurga
NYA, dan pesan beliau selanjutkan ”De, ambil undangan ALLAH dan jangan
sia siakan, karena tidak setiap manusia memperoleh privilige
(keistimewaan) lux ini“ iya surga ALLAH, bayangkan berada didalam
surga darusallam yang penuh nikmat, surga adalah tempat tinggal abadi
yang di dalamnya sarat dengan kesenangan hakiki, BUKAN kesenangan
menipu seperti yang saya alami kemarin kemarin subhanallah…

Saat ALLAH menjadi tujuan hidup saya didunia ini, masih sanggupkah
saya menukar dengan kesenangan pindah dari satu tempat minum kopi
ketempat minum kopi yang lain dan mengisinya dengan bergibah, tertawa
terbahak bahak hingga memecah langit dan bumi sementara saya mampu
memecah langit dengan dzikir dirumah, dengan suara indah saya membaca
AlQuran dan malam minggu ditemani pemilik jiwa saya adalah bahagia
yang luar biasa.

Masih kuatkah saya berjalan dari mall ke mall sekedar melihat baju
baju bagus perhiasaan dunia, masih kuatkah saya antri ticket di
bioskop sementara kaki saya masih sanggup saya langkahkan untuk
mencari masjid dan shalat magrib hingga isya di rumah ALLAH… di masjid
saya antri untuk mendapatkan ticket ke surga, mau apa saya tuker
ticket bioskop dengan ticket ke surga, gak mau lah !!

Sampai kapan saya akan menggunakan nikmat mata yang ALLAH titipkan
untuk menikmati senyum manis sang tampan yang dilemparkan kepada saya
di starbuck itu, sampai kapan saya sanggup memenuhi kebutuhan raga
saya yang akan musnah dimakan cacing tanah ini dengan kesenangan
dunia, kemudian jiwa saya kering kerontang.

Mau sampai kapan saya akan terus terlena, lelah !! usia beranjak,
waktu berputar, kesempatan semakin sempit, dunia semakin penuh
kenikmatan, cinta kekasih menjadi berhala yang saya bela mati matian
untuk mendapatkannya…

MAU SAMPAI KAPAN BEGINI?

Aaahhh … surga ALLAH telah mengalihkan dunia saya, sudah seharusnya
saya tinggalkan semua yang fana demi yang abadi, harus saya tinggalkan
kerontang cinta yang telah meluluh lantakan iman saya menuju cinta
yang mendamaikan hidup saya “De, kita juga harus mikirin dunia loh,
jangan munafik deh” kata sahabat saya, betul, dunia tetap ada dan
kenyataannya saya masih berdiri dibumi yang fana ini, tapi saya HARUS
mengisi tapakan demi tapakan dengan cara cara yang ALLAH ridho, saya
tak sanggup lagi mengisinya dengan kesenangan dunia yang justru penuh
dengan kemunafikan, berserakan amarah diluar sana, berkeliaran janji
janji palsu dibumi ini sudah, saya tak sanggup lagi.



“AKU persiapkan utk hamba hambaKU yang sholeh apa yang tak pernah
terlihat mata, terdengar telinga & terlintas dalam hati.” (Hadist
Qudsy riwayat Imam Muslim)

Ini titipan guru mengaji saya yang menguatkan saya untuk mengalihkan
dunia saya ketika akhirat menjadi tujuan maka dunia akan mengikuti,
masih ragu dengan janji ALLAH, masih takutkah tidak mendapatkan jodoh
kalau gak ke mall? kalau gak gaul? masih gak yakin bahwa jodoh bisa
datang tanpa pacaran dan pegangan tangan? kalau gak percaya sama ALLAH
yang memiliki segalanya, kemana lagi kita akan percaya, iya kemana
lagi … *terharu nih nulisnya* udah dulu deh nulisnya yah.



“Tujuh hari dalam seminggu, hidup penuh warna, ku coba mendekatiMU
memberi tanda cinta” (wajahMU mengalihkan duniaku)”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar